0 Comment
Tentunya, kadar gula darah di dalam tubuh harus dijaga agar tetap dalam kondisi normal...

...karena jika tidak, maka menimbulkan masalah besar pada organ tubuh, yang juga berdampak langsung pada aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Akan ada dampak negatif dari masalah kadar gula darah yang tidak baik (tidak normal) berupa terganggunya pekerjaan atau aktivitas, sehingga menurunkan produktifitas.

Berapa Kadar Gula Darah yang Normal dan Tidak Normal?

Sebenarnya. kadar gula darah yang normal tidaklah berpatokan pada satu angka baku...

...dimana kadar ini bisa berubah seperti saat sebelum dan sesudah Anda makan, atau juga saat tidur.

Berapa kadar gula darah yang normal?
Setelah makanan masuk ke dalam tubuh, sistem pencernaan tubuh akan memecah karbohidrat menjadi gula atau glukosa yang bisa diserap oleh aliran darah.

Zat glukosa tersebut sangat penting untuk dijadikan sumber energi bagi sel-sel tubuh Anda. Darah mengalirkan zat ini menuju sel-sel tubuh.

Akan tetapi, zat glukosa ini harus melewati sebuah ‘pintu’ untuk memasuki sel-sel tubuh, dimana hormon yang bekerja dalam membuka ‘pintu’ tersebut adalah insulin.

Insulin dihasilkan oleh pankreas. Setelah memasuki sel, zat gula dibakar menjadi energi, sehingga menghasilkan tenaga untuk beraktivitas sehari-hari.

Adapun zat glukosa / gula yang berlebih akan disimpan di organ hati untuk digunakan nanti.

Istilah gula darah menurut ilmu kedokteran mengacu pada tingkat glukosa yang ada dalam darah.

Tingkat glukosa di dalam tubuh penting untuk diperhatikan agar baik (normal) kadarnya, sehingga perlu diatur secara ketat...

...hal itu karena glukosa atau gula darah yang mengalir di dalam darah merupakan sumber energi yang utama untuk sel-sel di dalam tubuh.

Berikut kisaran kadar gula darah normal pada tubuh:
  1. Sebelum makan: normalnya 80 - 130 mg/dL.
  2. Dua jam setelah makan: normalnya sekitar 180 mg/dL.
  3. Jika tidak makan selama delapan jam (atau lebih): normalnya kurang dari 100 mg/dL.
  4. Menjelang tidur: normalnya 100 – 140 mg/dL. diabetes.org


Menjaga kadar gula darah agar tetap dalam kondisi normal perlu diusahakan, untuk menhindari kondisi kagar gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia).

Kadar gula darah yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi dapat berakibat buruk pada tubuh.

Kondisi gula darah di bawah 70 mg/dL artinya sudah masuk dalam kondisi hipoglikemia (gula darah rendah).

Kondisi gula darah lebih dari 200 mg/dL, berati mengalami hiperglikemia (gula darah tinggi)

Pada umumnya glukosa atau gula darah manusia bertahan dalam batas yang sempit yaitu 70 – 150 mg/dL.

Namun, tingkat (kadar) ini bisa saja meningkat pada saat makan, biasanya kadar yang terendah saat pagi hari sebelum sarapan.

Akibat umum dari kadar gula darah yang rendah:
  1. Mudah sekali mengalami lelah
  2. Tubuh merasa lemas.
  3. Kulit pucat.
  4. Berkeringat.
  5. Jiwa terasa gelisah.
  6. Sulit berkonsentrasi.
  7. Mudah emosi / marah.
  8. Muncul rasa kesemutan di area mulut.
  9. Tidak mampu berdiri atau berjalan.
  10. Tubuh kejang.
  11. Jantung terasa berdebar kuat.

Akibat dari kadar gula darah yang terlalu tinggi:
  1. Nafsu makan meningkat.
  2. Tubuh mudah lelah.
  3. Mudah merasa haus (yang tidak wajar).
  4. Sering buang air kecil.
  5. Mudah gelisah.
  6. Penglihatan cenderung buram.
  7. Kulit mengering, memerah dan terasa panas.
  8. Rentan mengalami infeksi gigi.

Tentunya akibat yang ditimbulkan dari kondisi kadar gula yang terlalu tinggi maupun rendah, tidak ingin kita rasakan. Untuk itu penting menjaga kadar gula darah agar tetap dalam batas normal.

loading...

Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia)
Jika kondisi hiperglikemia terus berlangsung dalam waktu lama, maka bisa memicu timbulnya penyakit diabetes melitus (kencing manis),

Kadar gula darah yang terlalu tinggi yaitu lebih dari 200 mg/dL, atau saat puasa (tidak makan selama 8 jam terkahir) yakni lebih dari 100 mg/dL (misalnya 125 mg/dL) berarti kondisi gula darah tidak normal (terlalu tinggi)

Kadar gula darah rendah (hipoglikemia)
Umumnya terjadi ketika kadar gula darah di bawah 70 mg/dL. Ataupun setelah dua jam makan, akan tetapi kadarnya hanya sekitar 100 mg/dL, berarti juga terindikasi mengalami hipoglikemia

Gejala yang dirasakan akibat gula darah rendah, biasanya detak jantung cepat (berdebar), gugup, tubuh gemetar, sakit kepala, sering merasa lapar, mudah kesemutan,  tubuh lemas, seulit berkonsentrasi.

Cara paling standard untuk mengetahui kadar gula darah adalah dengan memeriksakannya di laboratorium, guna melihat berapa kadar gula di dalam darah.

Laboratorium hanya memerlukan beberapa ml darah Anda sebagai sampel, yang nantinya diteliti di laboratorium.

Setelah menunggu beberapa menit atau jam, laboratorium sudah memperoleh data kadar gula darah yang diperiksa.

Penyebab kadar gula darah tinggi

#Banyak konsumsi pemanis buatan
Sebuah penelitian di Israel, peneliti memberikan pemanis buatan pada tikus percobaan, haslnya mereka memiliki kadar gula darah lebih tinggi dibandingkan tikus yang meminum air putih, bahkan air campur gula sekalipun.

Penelitian lainnya yang melibatkan 400 partisipan, tim peneliti menemukan hasil bahwa orang yang banyak konsumsi pemanis buatan dalam jangka panjang cenderung mengalami tingkat gula darah puasa (puasa=tidak makan 8 jam terakhir) yang lebih tinggi.

Dengan begitu hendaknya konsumsi pemanis buatan sebisa mungkin untuk dihindari.


#Makanan tinggi lemak
Selain kandungan karbohidrat berlebihan yang dikhawatirkan, studi juga menunjukkan bahwa kandungan lemak dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Sebuah studi yang terdapat di dalam Journal of Nutrition di tahun 2011, meminta para partisipan mengonsumsi makanan berlemak, lalu minum minuman manis enam jam kemudian.

Hasilnya, kadar gula darah mereka 32 persen lebih tinggi dibandingkan saat tidak memakan makanan berlemak.

Dari peneliian, tampak bahwa tingginya lemak di dalam darah memberikan pengaruh pada kemampuan tubuh untuk membersihkan gula dalam darah.

#Merokok
Sudah jelas bahwa kebiasaan merokok adalah sesuatu yang sangat tidak baik. Sebuah studi di California State Polytechnic University pada tahun 2011...

...menemukan hasil bahwa semakin tinggi nikotin yang masuk ke dalam tubuh, berakibat semakin tinggi tingkat A1C (ukuran kontrol gula darah).

#Beberapa jenis obat
Obat-obatan, termasuk steroid (untuk mengontrol asma), statin dan diuretics (untuk menurunkan tekanan darah), jenis-jenis obat tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah.

Memang benar bahwa jenis-jenis obat tersebut memiliki kegunaan untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu. Untuk itu, apabila Anda sedang menggunakannya, hendaknya juga memperhatikan (memeriksa) kadar gula darah.

#Penyebab lainnya yang memicu gula darah naik:
  • Gangguan penyakit pada pankreas atau radang pankreas.
  • Beberapa jenis tumor yang menyebabkan keluarnya produksi hormon berlebihan.
  • Terlalu banyak pikiran.
  • Kondisi tekanan mental yang berat, yang memicu stress atau depresi
  • Kelainan produksi hormon yang biasanya terjadi pada pagi hari.
  • Beberapa penyakit tertentu seperti serangan jantung, trauma, dan stroke.

Penyebab kadar gula darah rendah
  1. Menunda-nunda makan
  2. Akibat menerapkan diet tertentu yang berisi aturan mengurangi asupan gula dalam makanan.
  3. Akibat terlalu banyak insulin yang dikeluarkan oleh pankreas
  4. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
  5. Terjadi kelainan pada masalah penyimpanan karbohidrat
  6. Terjadi masalah pada proses pembentukan glukosa yang ada di hati.
  7. Akibat telah melakukan olah raga yang berlebihan.
  8. Akibat efek samping dari obat-obatan, seperti propranolol (untuk hipertensi), asam salisilat (untuk rematik), dan kina (untuk malaria).
  9. Mengonsumsi minuman keras atau alkohol, apalagi dalam kondisi perut kosong.
  10. Penggunaan suntikan insulin pada kasus diabetes tipe 1 yang melebihi dosis.
  11. Terlalu banyak menggunakan obat-obatan oral pada kasus diabetes tipe 2 yang memicu pelepasan insulin berlebihan.
  12. Menggunakan insulin dengan dosis normal, akan tetapi tubuh kekurangan asupan karbohidrat. Masalah ini bisa terjadi karena kekurangan asupan karbohidrat, atau karena penderita terlalu banyak melakukan aktivitas fisik.
  13. Menderita penyakit yang menyerang kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ginjal, atau hati.
  14. Kekurangan nutrisi.

Post a Comment

 
Top